After Trip Gunung Bromo, Jawa Timur (Review)

Hallo para travellers! Sebelum penulis bercerita mengenai perjalanan wisata ke Gunung Bromo, ada baiknya Saya akan memberikan sedikit informasi tentang Gunung Bromo yang penulis kutip dari berbagai macam situs. Cekidot!


Gunung Bromo atau dalam bahasa Tengger dieja “Brama”, adalah sebuah gunung berapi aktif di Jawa Timur, Indonesia. [Source: Wikipedia]

Ketinggian: 2.329 m
Ketinggian relatif: 586 m
Letusan terakhir: Tahun 2016
Provinsi: Jawa Timur
Jenis: Stratovolcano (Aktif)

Gunung Bromo adalah salah satu gunung berapi aktif yang ada di Indonesia, tepatnya di Jawa Timur dan meliputi 4 kabupaten yaitu Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Sebagai gunung berapi yang masih aktif, Bromo jadi tujuan wisata terkenal di Jawa Timur.
Saatnya kembali ke topik awal para travellers. Dalam tulisan ini kenapa Saya mengambil judul Pesona Gunung Bromo Part I? Kira-kira ada yang tahu?

Yap! Benar sekali dimana ada Part I pasti akan selalu ada Part II atau kelanjutan ceritanya hehehe. Karena ini adalah pertama kalinya Saya berlibur ke Gunung Bromo tepatnya tanggal 8 Februari 2015 atau 2 tahun yang lalu. Meskipun letak Gunung Bromo ini tidak terlalu jauh dari Kota Malang, Alhamdulilah Saya baru bisa berlibur ke Gunung Bromo ini tepat pada usia 20 tahun. Sedih ya? Eits! Jangan bersedih karena Saya harus wajib bersyukur bisa menikmati keindahan alam yang Tuhan suguhkan di Negeri Indonesia tercinta ini. Dan Saya juga sangat bangga menjadi salah satu dari sekian banyak Travel Blogger yang berhasil menuangkan ide-ide cemerlangnya melalui sebuah tulisan, Meskipun saya masih harus banyak-banyak belajar lagi dari para Travel Blogger terkenal di Indonesia. (baca: masih pemula). hehehe

Awalnya ide untuk liburan ke Gunung Bromo adalah hasil dari percakapan kecil Saya dengan para sahabat-sahabat ketika berkumpul sambil nongkrong, sahabat Saya sewaktu zaman SMA dulu yang sekarang menjadi teman satu ‘Geng’ Saya. Tenang, ini bukan geng motor kok hehehe.
Perjalanan di mulai dari Malang, yang mana adalah asal kota Saya, kami berangkat menggunakan mobil sekitar jam 10 malam. Untuk dapat sampai ke Gunung Bromo Saya mengambil jalur melewati arah Lawang yaitu lewat daerah Nongkojajar, Walaupun masih banyak jalan menuju Gunung Bromo. Kenapa Saya lewat jalur Nongkojajar? Karena akses menggunakan jalan ini merupakan akses yang mudah, bisa juga di tempuh dengan mobil ataupun motor dan jalannya pun sudah di aspal bagus. Selain itu jalur Nongkojajar ini juga bisa di tempuh dari Kota Surabaya ataupun Kota Malang.
Oh ya, jangan khawair untuk harga tiket Gunung Bromo sangat murah, kalian para travellers cukup membayar Rp. 27.500 (Hari kerja), Rp. 32.500 (Hari libur) Harga ini berlaku untuk wisatawan domestik. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara cukup membayar Rp. 217.500 (Hari kerja), dan Rp. 317.500 (Hari libur). Atau kalian juga bisa memanfaatkan penyedia layanan paket wisata Bromo Tour lengkap dengan akomodasi dengan sistem private tour.

Setelah kami membeli tiket masuk ke Gunung Bromo, Saya tidak langsung menuju spot-spot wisata di Gunung Bromo. Dikarenakan hari ketika itu masih gelap tepatnya pukul 1 dini hari, kami memutuskan untuk beristirahat sejenak di warung yang cukup sederhana untuk menikmati segelas kopi sambil ditemani udara yang sangat dingin saat itu sambil menunggu hari sedikit cerah, lalu kami melanjutkan perjalanan sekitar pukul 6 pagi langsung menuju spot lautan pasir.

Banyak spot wisata yang berada di Gunung Bromo, antara lain: penanjakan 1, penanjakan 2, Padang rumput savana, pasir berbisik, kawah bromo, bukit teletubis, dan masih banyak lagi.
Dalam perjalanan Pesona Gunung Bromo Part I ini, sayangnya Saya tidak mengunjungi wisata penanjakan 1, penanjakan 2, padang savana, serta bukit teletubis. Di karenakan khawatir waktunya tidak mencukupi jika harus mengunjungi semua spot di kawasan Gunung Bromo ini, kebetulan sehabis dari sini Saya melanjutkan perjalanan ke wisata Air Terjun Madakaripura.

Buat kalian para travellers juga bisa menyewa Hartop atau Jeep yang memang tersedia khusus untuk melewati medan ini. Saya juga sempat wawancara dengan salah satu guide tour disana soal harga penyewaan Hartop atau Jeep ini. Beliau mengatakan:

 "Untuk mengunjungi semua spot wisata Gunung Bromo dengan 7 tujuan itu harganya Rp. 2.000.000,- mas, lalu tarif untuk Jeep sendiri sekitar Rp.300.000,- itupun khusus spot pananjakan saja tetapi ini belum dengan tempat di sekitar Bromo. (untuk ke tempat objek wisata yang lain dikenakan biaya tambahan),” Ujar beliau seperti itu.



Ini adalah foto dari atas ketinggian bukit, dimana ketika itu Saya sedang melakukan perjalanan menuju lautan pasir dan menyempatkan berhenti sejenak di pinggir jalan untuk dapat mengambil moment indah ini.


Sesampainya di bawah yaitu spot Lautan Pasir kami turun dari mobil kami lalu menyempatkan waktu untuk mengabadikan moment ini. Pada saat itu kami masih sangat pagi sekali sehingga kabut masih berada di bawah lereng Gunung Bromo, tempat yang sekarang kami pijak ini. Jarak pandangnya kira-kira hanya sekitar 4 meter saja, tetapi jangan khawatir jika sudah siang diatas jam 9 biasanya kabut itu akan hilang dengan sendirinya. Perhatikan cuaca juga ketika kalian para travellers ingin berlibur ke Gunung Bromo. Jika cuaca sedang hujan maka tak jarang spot lautan pasir ini akan banjir, tentunya akan menghambat jadwal liburan kalian untuk menikmati spot-spot keren di Gunung Bromo ini.
 


Gambar di belakang saya itu adalah Pura Poten, Yaitu pura umat Hindu Tengger Bromo yang berada di kaki Gunung Bromo, jika kalian para travellers akan menuju kawah bromo pasti akan melintasi bangunan pura poten ini. Pura Poten di gunakan sebagai lokasi sembahyang dan acara-acara adat Suku Tengger seperti perayaan upacara yang sangat terkenal di Gunung Bromo yaitu upacara Kasada.



Ini merupakan Gunung Batok, Gunung yang berada di samping persis Gunung Bromo. Jika kalian ingin ke kawah Gunung Bromo maka akan melihat Gunung Batok ini, Kalian juga bisa mengambil foto dengan latar belakang Gunung Batok baik saat berada di bawah, atau ditengah-tengah perjalanan menuju kawah Gunung Bromo seperti yang saya lakukan ini dan pastinya Instagramable sekali.


Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk dapat sampai menuju kawah Gunung Bromo ini, selain itu jika para travellers malas untuk berjalan kalian bisa menyewa kuda seharga Rp 70,000. Sayang sekali Trip Gunung Bromo Part I saya kali ini tidak sampai menuju kawah Gunung Bromo, tetapi saya bersyukur bisa melihat langsung jalan meuju kawah Gunung Bromo ini, yaitu dengan terlihatnya anak tangga yang jumlahnya sekitar 240-an anak tangga ini juga bisa kalian jadikan untuk spot foto pilihan juga loh.

 Jika saya membalikkan badan dari depan anak tangga menuju kawah Gunung Bromo, seperti inilah moment yang berhasil saya abadikan dengan mata lensa. Keren sekali bukan?

















Ini moment kami ketika berada di bukit kawah Gunung Bromo, Seperti negeri diatas awan ya? Hehehe.

Cuaca disini sangat dingin sekali bisa mencapai 8 derajat celcius bahkan lebih, dan Saya punya tips sebaiknya jika berlibur ke Gunung Bromo selalu gunakan pakaian yang hangat, sarung tangan, masker, jaket atau sweater itu hal wajib yang harus dibawa, dan jangan lupa bawa peralatan obat-obatan pribadi.


Mengabadikan moment dengan background Gunung batok. Di sepanjang jalan menuju kawah Gunung Bromo kalian juga bisa menjumpai para pedagang kecil yang menggelar lapak dagangannya dengan plastik ataupun tikar, para pedagang itu kebanyakan menjual bunga serta makanan ringan seperti mie gelas, atau gorengan. Meskipun harganya agak mahal sekitar Rp. 2.500/gorengan, tetapi bagi Saya sensasi memakan gorengan di atas ketinggian dengan view lautan pasir itu yang tidak akan dapat terlupakan, Yakin deh.


Mengabadikan foto bersama bapak-bapak yang telah menjadi guide tour kami selama di Gunung Bromo, Beliau yang menggunakan sarung dan berjumlah 3 orang hehehe, Masyarakat di Tengger ini juga sangat ramah dengan pengunjung. Sesekali beliau mengajak bergurau kami di tengah-tengah perbincangan kecil kami.


Sungguh perjalanan yang sangat mengagumkan dan tidak akan terlupakan bagi Saya, disini Saya banyak mempelajari tentang adat, budaya, serta sejarah dari Gunung Bromo ini, tunggu cerita selanjutnya di Pesona Gunung Bromo Part II. Saya sangat berharap adanya saran dan kritik yang membangun bagi Saya, agar penulisan Travel Blogger Saya ini akan semakin baik lagi untuk kedepannya.

Terima kasih sudah membaca.

Dinora Andrian | Travel Blogger #1 | Di Tulis di Malang | 10:18 PM | 20 November 2017.

Comments

Popular posts from this blog

After Trip Air Terjun Madakaripura, Probolinggo (Review)

After Trip Simpang Lima Gumul, Kediri (Review)